TAHAP KEEMPAT
Tahap ini bermula dari abad keEmpatBelas H. hingga kini. Yakni, di
dalam pasal ini kita akan berbicara tentang keadaan kita sekarang, agar
dapat membuat perbandingan antara kita sendiri dengan perilaku dan
sejarah salaf kita yang terdahulu.
Adalah sangat disayangkan bahwa tahap ini – dibanding dengan
tahap-tahap sebelumnya – merupakan masa kemunduran dan kemerosotan di
hampir semua bidang kehidupan. Bahkan kemunduran dan kemerosotan ini
merupakan gejala umum yang menimpa seluruh dunia Islam.
Meskipun demikian, adanya perbedaan antara tahap pertama dengan tahap-tahap berikutnya memang benar-benar terasa. Makin jauh kereta sejarah berjalan, makin jauh kemunduran dan kemerosotan itu terasa, makin surut sinar keagungan Alawiyin dan makin tenggelam ke dasar.
Meskipun demikian, adanya perbedaan antara tahap pertama dengan tahap-tahap berikutnya memang benar-benar terasa. Makin jauh kereta sejarah berjalan, makin jauh kemunduran dan kemerosotan itu terasa, makin surut sinar keagungan Alawiyin dan makin tenggelam ke dasar.
Keadaan demikian ini merupakan kebalikan bagi bangsa-bangsa yang ‘hidup’, yang makin lama makin maju [14]
Diagnosa dan Pengobatan
Faktor utama yang menyebabkan kemunduran itu adalah tidak adanya
pendidikan yang benar dan tepat. Salaf kita dahulu adalah orang-orang
yang amat ahli dalam bidang ini. Melalui jalur itu, mereka mengarahkan
putra-putra mereka sesuai dengan apa yang mereka rencanakan dan mereka
kehendaki, untuk rnemuaskan hati mereka. Perguruan tinggi dan fakultas
kaum Alawiyin adalah alam terbuka dan lingkungan hidup itu sendiri.
Adalah keliru apabila kita beranggapan bahwa lingkungan kita,
sekolah-sekolah kita, majlis-majlis ta’lim kita sekarang merupakan
sarana pendidikan yang di dalamnya disalurkan ajaran-ajaran seperti yang
dahulu diajarkan oleh salaf kepada putra-putra mereka. Bahkan
kenyataan yang kita lihat adalah kebalikan dari apa yang dahulu
dikerjakan oleh para salaf itu.
Kemerosotan akhlak di kalangan sementara Alawiyin telah mencapai
derajat terendah, demikian pula surutnya ilmu pengetahuan, di samping
tersebarnya penyakit-penyakit sosial.Alhasil, kini kita sedang mengalami kemunduran yang mengerikan,
padahal jalan untuk mengatasi semua itu adalah jelas, yaitu, kembali
mengikuti cara hidup para salaf dalam ilmu, akhlak dan amal, sehingga
semua tindakan yang kita lakukan sesuai dengan status kita di tengah
masyarakat. Demikian pula halnya dengan kaum Muslimin secara
keseluruhan. Sebab, “akhir umat ini tidak akan menjadi baik melainkan
dengan cara-cara yang dahulu memperbaiki pendahulunya “, demikian
ditegaskan oleh pemimpin besar umat ini, Rasul Allah saw. Marilah kita usahakan. Dan Allah akan senantiasa menolong mereka yang membela dan menegakkan ajaran-Nya.
PENUTUP
Demikianlah ceramah yang kami sampaikan di tempat yang penuh berkah,
yaitu rumah kediaman Al Faqih AlMuqaddam di Tarim, pada saat yang penuh
berkah, yaitu dasawarsa keTujuh dari abad keEmpatBelas Hijrah, dengan
susunan yang diberkahi. Insya-Allah. Kami haturkan kepada siapa yang
bersedia menerbitkannya dengan beberapa catatan tambahan seperlunya.
Hanya kepada Allah kami bersandar dan berserah diri, serta mohon taufik demi mencapai kebenaran.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Nama Kitab / Pengarang
1. Aljauhar Assyaffaf fi Managib Assadah Al- Asyraf (Manuskrip) : Abdurrahman Al Khatib
2. Ghurar Albaha Addhawi fi Manaqib Assadah Bani Alawi (Manuskrip) : Muhammad Ali Kherid
3. Atthiraz Almu’lam – Assilsilah Al-A’idarusiyah (Manuskrip) : Syekh bin Abdullah AI-A’idarus
4. Catatan-Catatan Penceramah (Manuskrip) : Muhammad Ahmad Assyatthiri
5. Almasyra’ Arrawiy fi Manaqib Assadah Al-kiram Bani Alawiy : Muhammad Abubakar Syilliy
6. Syarhul Ainiyah : Ahmad bin Zen AlHabsyi
7. Majalah Arrabithah Al-Alawiyah : Ahmad Abdullah Assaqaf
——————————————————————————————————————————————-
Catatan Kaki :
14. Kendati suasana umum amat suram — pada tahap ini – namun ada juga tokoh-tokoh yang sangat menonjol dalam ilmu dakwah dan perbaikan sosial seperti Al-Imam Ali bin Muhammad Alhabsyi – Shohibul Maulid Simtud Dhuror(wafat 1333 H.), Al-Imam Ahmad bin Hasan Al-Atthas – (wafat 1334 H.), Allamah Abubakar bin Abdurrahman Syahab (wafat 1341 H.), Habib Muhammad bin Thahir Al Haddad (wafat 1319 H.), Habib Husein bin Hamid Al Muhdhar (wafat 1341 H.), dan banyak lagi tokoh yang lain. Kendati demikian hal ini sangat kurang memadai bila dibanding dengan banyaknya Alawiyin secara keseluruhan yang memang cukup besar jumlahnya dan tersebar di berbagai penjuru.
Catatan Kaki :
14. Kendati suasana umum amat suram — pada tahap ini – namun ada juga tokoh-tokoh yang sangat menonjol dalam ilmu dakwah dan perbaikan sosial seperti Al-Imam Ali bin Muhammad Alhabsyi – Shohibul Maulid Simtud Dhuror(wafat 1333 H.), Al-Imam Ahmad bin Hasan Al-Atthas – (wafat 1334 H.), Allamah Abubakar bin Abdurrahman Syahab (wafat 1341 H.), Habib Muhammad bin Thahir Al Haddad (wafat 1319 H.), Habib Husein bin Hamid Al Muhdhar (wafat 1341 H.), dan banyak lagi tokoh yang lain. Kendati demikian hal ini sangat kurang memadai bila dibanding dengan banyaknya Alawiyin secara keseluruhan yang memang cukup besar jumlahnya dan tersebar di berbagai penjuru.
Sumber : Sirah As-Salaf min Bani ‘Alawy Al-Husainiyin, oleh Sayid Muhammad Ahmad Assyathiri
Posting Komentar